1.
Pendahuluan
Mikroprosesor
adalah suatu rangkaian digital yang terpadu yang memiliki dimensi ukuran sangat
kecil. Mikroprosesor merupakan komponen sentral pada system mikrokomputer.
Sistem mikroprosesor terbagi menjadi dua bagian perangkat, perangkat keras dan
perangkat lunak. Secara mudahnya dapat dikatakan bahwa sistem mikroprosesor
merupakan rangkaian digital kompleks yang terintegrasi dalam suatu sistem.
Perubahan fungsi sistem mikroprosesor tergantung dari program pada sistem
perangkat lunak yang mendukung kerja sistem mikroprosesor.
Gambar 1. Sistem mikroprosesor secara umum
Gambar 1.
memperlihatkan blok diagram hubungan antara sistem mikroprosesor dengan
lingkungan luar. Dalam sistem mikroprosesor terdiri atas unit pengolah
pusat (CPU), unit media penyimpan (memori) dan unit masukan dan
keluaran. Unit masukan dan keluaran sebagai perantara antara sistem
mikroprosesor dengan lingkungan luar sistemnya. Apabila sistem mikroprosesor
tanpa unit masukan dan keluaran maka tidak ada masukan ataupun keluaran dari
dan ke sistem, maka sistem hanya bekerja tanpa ada keluaran yang dapat
diperoleh oleh lingkungan luarnya.
Perkembangan
kemajuan teknik pembuatan IC mendukung perkembangan mikroprosesor. Kemajuan
teknik pembuatan IC tersebut membuat kemasan IC menjadi lebih kecil dengan
kemampuan yang lebih besar serta pemakaian daya yang relatif lebih kecil
dibandingkan IC sebelumnya. Untuk aplikasi pengontrolan yang sederhana system
mikroprosesor dikemas dalam satu keping tunggal yang lazim disebut mikrokontroler.
Sistem
minimum adalah penerapan mikroprosesor pada suatu rangkaian digital, dengan
komponen minimal sehingga sistem mikroprosesor dapat bekerja. Sistem minimum
Intel 8031 merupakan rangkaian digital dengan konfigurasi minimal (menggunakan
komponen paling sedikit), yang dapat membuat IC mikrokontroler Intel 8031 dapat
digunakan sebagai sistem mikroprosesor.
Dalam
sistem minimum diperlukan perangkat-perangkat seperti : mikroprosesor, unit
memori, unit masukan dan keluaran, dan rangkaian pendukung lain. Diagram blok
rangkaian sistem minimum mikroprosesor diperlihatkan pada gambar berikut.
Gambar 2. Konfigurasi sistem mikroprosesor
2. Konfigurasi Dasar Sistem Mikroprosesor
Pada
sistem mikroprosesor prinsip kerjanya adalah mengolah suatu data masukan, yang
kemudian hasil olahan tersebut akan menghasilkan keluaran yang dikehendaki.
Proses pengolahan datanya dapat difungsikan sesuai dengan instruksi yang
diprogramkan . Masing – masing mikroprosesor memiliki bahasa pemrograman yang
berbeda-beda. Namun secara prinsip, dasar dari tiap mikroprosesor adalah sama.
Tiap Mikroprosesor memiliki satu bus data, satu bus alamat dan satu bus
kendali. Dalam mikroprosesor terdapat suatu unit untuk mengerjakan fungsi –
fungsi logika dan aritmetika, register – register untuk menyimpan data
sementara dan unit pengendalian .
Bus data
terdiri biasanya 4, 8, 16 atau 32 jalur (bit), 64 bit, tergantung dari jenis
mikroprosesornya. Bus data berfungsi memuat data dari dan ke mikroprosesor.
Arah panah menunjukkan arah data dikirim/diterima.
Bus alamat merupakan bus yang berisi
alamat – alamat yang datanya akan dikirim / diterima oleh mikroprosesor.
Bus
kendali digunakan untuk mensinkronkan kerja antara mikroprosesor dengan dunia
luar sistem. Pada beberapa aplikasi ada yang disebut dengan istilah jabat
tangan, seperti misalnya pada penerapan hubungan dengan pencetak (printer).
Dalam
sistem kerjanya mikroprosesor didukung oleh unit memori (untuk menyimpan
program tetap/sementara dan menyimpan data), unit masukan dan keluaran yang
berfungsi sebagai antar muka dengan dunia luar. Catu daya, rangkaian pembangkit
detak (clock), rangkaian pengawasandi (address decoder),
penyangga(buffer) dan penahan (latch) juga
diperlukan mikroprosesor untuk mendukung operasi kerja sebagai satu rangkaian
yang solid.
3. Unit Pemroses Pusat (CPU : Central
Processing Unit)/ Microprocessor
Unit (MPU)
Mikroprosesor
berfungsi sebagai unit yang mengendalikan seluruh kerja system mikroprosesor.
Fungsi – fungsi mikroprosesor adalah sebagai berikut :
1. Mengambil instruksi dan data dari
memori.
2. Memindah data dari dan ke memori.
3. Mengirim sinyal kendali dan melayani
sinyal interupsi.
4. menyediakan pewaktuan untuk siklus
kerja sistem mikroprosesor.
5. Mengerjakan fungsi – fungsi operasi
logika dan aritmetika.
Dalam
pelaksanaan fungsi – fungsi tersebut, bagian – bagian mikroprosesor yang
mengerjakan adalah : Pengendalian dan Pewaktuan (control and Timing),
ALU (Arithmetic and Logical Unit) dan Register.
3.1.
Pewaktuan dan Pengendalian / Clock
Bagian
pewaktuan dan pengendalian memiliki fungsi utama untuk mengambil dan
mendekodekan instruksi dari memori program dan membangkitkan sinyal kendali
yang diperlukan oleh bagian lain dari mikroprosesor untuk melaksanakan
instruksi tersebut. Pada bagian pengendalian mengirimkan sinyal kendali
eksternal untuk dikirim ke elemen system mikroprosesor yang lain. Bagian
pengendalian juga berfungsi untuk menerima sinyal kendali dari elemen lain
dalam sistem mikroprosesor.
3.2.
ALU (Arithmetic Logical Unit)
Bagian mikroprosesor yang berfungsi
mengerjakan perintah – perintah logika dan operasi aritmetika adalah ALU.
Instruksi dalam operasi ini melibatkan satu atau dua operand. Operasi ALU
menghasilkan juga sinyal status yang dikirim ke register, yaitu sinyal untuk
mengubah status bit – bit flag sesuai hasil operasi suatu instruksi.
Contoh
operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh
operasi logika adalah logika AND dan OR.
tugas
utama dari ALU (Arithmetic And Logic Unit)adalah melakukan semua perhitungan
aritmatika atau matematika yang terjadi sesuai dengan instruksi program.
ALU
melakukan operasi aritmatika yang lainnya. Seperti pengurangan, pengurangan,
dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan.
Sehingga
sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi aritmatika
ini disebut adder. ALU melakukan operasi arithmatika dengan dasar pertambahan,
sedang operasi arithmatika yang lainnya, seperti pengurangan, perkalian, dan
pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan.
sehingga
sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi arithmatika
ini disebut adder.
Tugas
lalin dari ALU adalah melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan
instruksi program.
Operasi
logika (logical operation) meliputi perbandingan dua buah elemen logika dengan
menggunakan operator logika, yaitu: a. sama dengan (=) b. tidak sama dengan
(<>) c. kurang dari (<) d. kurang atau sama dengan dari (<=) e.
lebih besar dari (>) f. lebih besar atau sama dengan dari (>=) (sumber:
Buku Pengenalan Komputer, Hal 154-155, karangan
3.3.
Register
Fungsi
register digunakan untuk menyimpan data, alamat, kode instruksi dan bit status
berbagai operasi mikroprosesor. Prinsip dari register – register pada berbagai
mikroprosesor adalah sama, namun memiliki perbedaan dalam struktur registernya.
4 Memori
Setiap sistem mikroprosesor memiliki
memori, guna menyimpan program dan datanya. Mikrokontroler memiliki memori
internal baik dari jenis memori ROM maupun RAM. Namun
beberapa jenis mikrokontroler tidak memiliki internal ROM, seperti
mikrokontroler yang dipakai pada perancangan alat ini.
4.1. Jenis
– Jenis Memori
Memori dalam sistem mikroprosesor
digunakan dua jenis memori :
- Memori
Tak Mudah Terhapus (non volatile)
- Memori Mudah
Terhapus (volatile)
Memori tidak mudah terhapus memiliki
karakteristik menyimpan informasi / data dan selamanya informasi tersebut tidak
akan hilang walaupun catu daya sistem mikroprosesor dimatikan contoh memori tak
mudah terhapus adalah ROM dengan jenis 27256. ROM hanya dapat dibaca. Pengisian
informasi dalam ROM dilakukan sekali untuk selamanya. Namun ada jenis ROM yang
dapat dihapus dengan menggunakan sinar ultra violet, dan dapat diisi kembali.
Jenis ROM itu seperti yang dipakai pada perancangan alat ini. Dua jenis memori
ROM yang dapat dihapus dan diprogram kembali oleh pemakai yaitu UV EPROM dan
EEPROM. UV PROM dihapus dengan ultra violet dan EEPROM dengan memberikan level
tegangan tertentu. Memori mudah terhapus memiliki karakteristik yang terbalik
dengan memori tak mudah terhapus.
Memori mudah terhapus dapat menyimpan
informasi selama catu daya sistem mikroprosesor belum dimatikan. Informasi akan
hilang apabila catu daya memori dimatikan. Memori jenis ini contohnya adalah
RAM, yang dapat ditulisi dan dibaca berulang – ulang. Memori RAM digolongkan
menjadi dua yaitu : memori statik dan memori dinamik. Pada memori dinamik,
informasi disimpan dalam muatan dan muatan akan hilang bila tidak disegarkan,
untuk itu diperlukan suatu rangkaian penyegar di luar memori. Memori static
tidak memerlukan rangkaian penyegar, sebab informasi pada memori statik
disimpan dalam penahan flip-flop.
4.2.
Sistem Kerja Memori
Sistem operasi kerja memori,
prinsipnya terdiri dari dua yaitu operasi baca dan operasi tulis. Bila prosesor
melakukan perintah baca ke memori maka prosesor mengirimkan alamat data yang
akan diakses, kemudian mengirimkan sinyal kendali read (baca)
yang memerintahkan pada memori untuk mengeluarkan data pada alamat yang
ditunjukkan pada bus data. Operasi tulis yaitu bila prosesor akan menyimpan
data, informasi, instruksi atau kode operasi ke memori.
Dalam
operasi tulis data, mikroprosesor terlebih dahulu mengirimkan alamat melalui
bus alamat ke memori, yang menunjukkan lokasi alamat data pada memori yang akan
ditulis. Selanjutnya sinyal write (tulis) dikirimkan yang
memberikan perintah kepada memori untuk menyediakan tempat pada memori untuk
data yang ada pada bus data dengan alamat sesuai yang ditunjukkan pada bus
alamat. Siklus kerja memori diperlihatkan pada gambar berikut,
Gambar
3. Diagram siklus waktu operasi baca dari memori
Penjelasan gambar 3 adalah sebagai berikut
:
· Mikroprosesor
menempatkan alamat data yang akan dibaca pada bus alamat.
· Mikroprosesor
memberikan pulsa sinyal kendali baca (aktif rendah).
· Saat
sinyal kendali aktif rendah, data pada bus data siap diambil / dibaca.
· Data
sahih siap dibaca oleh mikroprosesor
· Prosesor
mengambil data dari bus data
· Sinyal
kendali kembali pada level tinggi.
Gambar
4. Diagram siklus waktu operasi tulis pada memori
Penjelasan dari gambar 4 adalah sebagai
berikut :
· Mikroprosesor
memberikan data yang akan ditulis pada memori pada bus data.
· Mikroprosesor selanjutnya memberikan alamat
lokasi data pada memori untuk data yang akan ditulis pada memori ke bus
alamat.
· Prosesor
kemudian memberikan sinyal kendali tulis (aktif rendah) .
· Saat sinyal kendali pada posisi rendah, data
otomatis ditulis pada memori dengan alamat lokasi pada alamat yang ditunjukkan
bus alamat.
· Sinyal
kendali kembali ke posisi level tinggi.
· Memori
siap menerima instruksi selanjutnya.
5. Unit
Masukan dan Keluaran
Perantara
antara mikroprosesor dengan dunia luar merupakan tugas dari unit masukan dan
keluaran pada suatu sistem mikroprosesor. Tanpa unit masukan dan keluaran maka
data yang diolah hanya berputar – putar dalam sistem mikroprosesor, tanpa ada
keluaran yang dapat diterima lingkungan luar sistem mikroprosesor.
Teknik masukan dan keluaran pada sistem
mikroprosesor dapat dibedakan menjadi dua sistem yaitu :
1). Sistem
Paralel
Data masukan / keluaran dikirimkan dalam
bentuk delapan bit paralel.
2). Sistem
Serial
Data masukan/keluaran dikirim secara bit
per bit berurutan melalui satu jalur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar