1.
Mengenal WLAN.
Wireless LAN yang biasa disingkat dengan WLAN menjadi teknologi
alternative dan relative murah untuk diimplementasikan di Indonesia. Kondisi
ini terjadi karena mahalnya infrastruktur kabel telepon. Yang menjadi
pertimbangan dari teknologi WLAN ini adalah perangkat yang bekerja di frekuensi
2.4GHz atau yang disebut sebagai pita frekuensi ISM (Industrial, Scientific and
Medical). Fungsi utama dari wireless LAN adalah untuk menjangkau wilayah LAN
yang sulit dicapai dengan kabel tembaga biasa (Copper wire), juga untuk
menjangkau pengguna bergerak (mobile-Users). Ada beberapa komponen utama
dalam membangun jaringan WLAN yaitu
1.1.
Access Point
Merupakan Perangkat yang menjadi sentral koneksi dari klien
ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik
sebuah perusahaan. Access point ini berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi
radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau
disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi
sinyal frekuensi radio
1.2.Wireless LAN Interface
Merupakan device yang dipasang di Access-Point atau
Mobile/Desktop PC, device yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk
PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card:
a .
Wired LAN
Merupakan jaringan kabel yang sudah ada, jika wired LAN tidak
ada maka hanya sesama WLAN saling terkoneksi.
b. Mobile/Desktop PC
Merupakan perangkat keras untuk klien, mobile PC pada umumnya
sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan PC card PCMCIA
dalam bentuk ISA (Industry Standard Architecture) atau PCI(Peripheral Component
Interconnect) card.
Access-Point
juga mampu menampung ratusan klien secara bersamaan. Beberapa vendor hanya
merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an klien untuk satu Access point.
Meskipun secara teori perangkat ini bisa menampung banyak namun akan terjadi
kinerja yang menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan sistem
operasi Access point. Sekarang sistem operasi Access point dikembangkan dengan
dasar prosesor i486 dan RAM 4-8 MB. Komponen logic dari access Point adalah
ESSID (Extended Service Set Identification) yang merupakan standard dari
IEEE 802.111. Dalam segi keamanan IEEE mengeluarkan standarisasi Wireless
Encryption Protocol (WWEP), aplikasi yang sudah ada di dalam setiap PCMCIA
Card yang berfungsi meng-encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal RF, dan
meng-encrypt kembali data dari sinyal RF.
Sekarang,
bagaimana data bisa bergerak diudara? Wireless LAN mentransfer data melalui
udara dengan menggunakan gelombang elektromagnetik dengan menggunakan teknologi
SST(Spread-Sprectum Technology) . Teknologi ini memungkinkan beberapa
user menggunakan pita frekuensi yag secara bersamaan. SST ini juga merupakan
salah satu pengembangan teknologi CDMA ( Code Divison Multiple Access).
Dengan urutan kode data ditransfer ke udara dan diterima oleh tujuan yang
berhak dengan kode tersebut. Dalam teknologi SST ini ada dua pendekatan yang
diapakai yaitu :
·
Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS),
sinyal ditransfer dalam pita frekuensi tertentu yang tetap sebesar 17MHZ.
Direct Sequences adalah memancarkan sinal dalam pita yang lebar (17MHZ) dengan
pemakaian pelapisan (multiplex) kode/signature untuk mengurangi
interferensi dan noise. Pada saat sinyal dipancarkan setiap paket data diberi
kode yang unik dan berurut untuk sampai ditujuan, di perangkat tujuan semua
sinyal terpancar yang diterima diproses dan difilter sesuai dengan urutan kode
yang masuk. Kode yang tidak sesuai akan diabaikan dan kode yang sesuai akan
diproses lebih lanjut.
·
Frequency Hoppyng Spread Spectrum (FHSS),
sinyal ditransfer secara bergantian dengan menggunakan 1MHz atau dalam rentang
sebuah pita frekuensi tertentu yang tetap. Secara periodik antara 20 sampai
dengan 400ms (milidetik) sinyal berpindah dari kanal frekuensi ke kanal
frekuensi lainnya.
Selain
teknologi spread Spectrum dengan metode DSS dan FHSS ada beberapa teknologi
alternative lainnya yang masih dikembangkan
- BlueTooth
Awalnya dikembangkan untuk mengkoneksikan laptop, PDA
(Personal Digital Assistance) dan Telepon selular secara wireless dan merupakan
generasi mendatang jaringan peer-to-peer. Spesifikasi awal blueTooth ini
disiapkan untuk wireless voice dan transmisi data jarak pendek
- HiperLAN2
High Perfomance Radio LAN type 2 adalah broadband wireless
yang beroperasi di frekuensi 5Ghz dengan transmisi bias mencapai 54Mbps.
HiperLAN2 dipromosikan oleh FCC (Federal Communications Commission) dan ETSI
Broadband Radio Access Network(BRAN) dan lebih banyak dikembangkan di Eropa
2.
Mode Koneksi Wireless
Agar sebuah
computer dapat saling terhubung dengan network wireless maka dapat dilakukan
dalam mode Ad-Hoc atau mode Infrastructure.
·
Mode Ad-Hoc adalah koneksi antara dua komputer, di mana satu komputer
berfungsi sebagai server dan komputer lainnya menjadi client. Koneksi semacam ini sering disebut sebagai koneksi
peer-to-perr (Mengenal
Wifi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet).
·
Mode Infrastructure adalah koneksi antara dua komputer atau lebih,
dengan Access Point (AP) sebagai pengatur lalu lintasnya.
Acces Point adalah suatu perangkat yang dapat memancarkan sinyal Wifi dalam
jangkauan tertentu (sering disebut hotspot).
Melalui sinyal Wifi tersebut, beberapa client bisa terkoneksi ke jaringan
dan AP-lah yang akan mengatur traffic datanya (Mengenal Wifi, Hotspot, LAN, dan
Sharing Internet).
3.
Jenis-jenis Aplikasi Komunikasi Wireless dan Manfaatnya
Teknologi wireless sangat banyak
sekali manfaatnya yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, hidup tanpa
komunikasi ini akan sangat menderita, bukan hal yang utama tetapi perannya
sangat vital sekali, sebab semua aspek kehidupaan dalam bermasyarakat sekarang
kita membutuhkan sarana komunikasi yang cepat dan nyaman. Baik untuk keperluan
sosial, bisnis, militer , pendidikan, perdangagan, hubungan diplomatik dll.
Pemanfaatan teknologi wireless
diantaranya adalah
Layanan
Bersifat tetap (fixed):
- Penggunaan
sekitar rumah (Cordless-DECT)
- Sambungan
lokal (wireless local loop-WLL)
- Bluetooth:
jarak pendek, kecepatan rendah
- WiFi:
jarang menengah, kecepatan cukup tinggi
- WIMAX:
jarak jauh, kecepatan tinggi
- Satellite:
jangkauan luas, kecepatan menengah
- RFID:
jangkauan sangat kecil
Layanan Bersifat bergerak (mobile):
a. Limited
Mobility (Flexi)
b. Cellular
(GSM, CDMA, 3G)
c. Satellite
(GMPCS)
4. Keunggulan dan kelemahan Jaringan
Wireless
Jaringan
wireless memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut :
Keunggulannya
yaitu :
·
Biaya
pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan
kabel yang mencakup keseluruhan kabel).
·
Pembangunannya
cepat.
·
Mudah
dikembangkan
·
Mudah
& murah untuk direlokasi.
·
Mendukung
portabelitas.
Kelemahannya
yaitu :
·
Beberapa
peralatan wireless masih tergolong mahal, (kelemahan ini dapat
dihilangkan dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika
sehingga dapat menekan biaya jaringan).
·
Delay
yang besar.
·
Adanya
masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul danbanyak sumber Interferensi.
·
Kapasitas
jaringan menghadapi keterbatas spektrum (pita frekuensitidak dapat diperlebar
tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik
seperti spread spectrum / DS-CDMA).
Ciri-ciri
penggunaan media transmisi wireless adalah :
·
Sinyalnya
terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya interferensi
dari sinyal lain (gejala ini sangat terasa pada komunikasi wireless lan
2.4Ghz)
·
Bersifat
broadcast akibat pola radiasinya yang memancar ke segala arah,
sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari pengirim.
·
Sinyal
pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena sinyalnya memiliki
pola radiasi dan memiliki Polarisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar